Blog Arif'Jayarana

Sekarang kalian telah mengerti tentang cara membuat sketsa. Dimulai dari rangka, menggunakan blok-blok tubuh, juga telah mengerti cara menggunakan garis irama dan telah mengetahui perbedaan antara pria dengan wanita. Sekarang adalah saatnya untuk mempelajari sedikit mengenal mengenai otot dan perubahan tubuh yang terjadi bila otot-otot tersebut bergerak.

Walaupun kebanyakan otot-otot tubuh cewk normal tidak menonjol seperti otot-otot cowok, bukan berarti otot cewek tidak perlu digambar lho!.

Meskipun misalnya kalian tidak menggambar otot sama sekali pada tubuh karakter kalian (cewek atau cowok), menggambarkan pergerakan tubuh dengan menarik satu atau dua garis sederhana untuk perubahan otot yang terjadi bisa membuat gambar kalian menjadi lebih menarik.

Bentuk-bentuk tubuh pada karakter cowok dan cewek kalian sama sekali tidak harus mengikuti panduan gambar-gambar pada dua halaman ini. Semuanya tergantung pada kesukaan kalian sendiri dalam menggambarkan perbedaan antara tubuh cowok dengan cewek.

Sekali lagi usahakan untuk menggambar tubuh cowok lebih kaku dari pada tubuh cewek, antara lain dengan menggunakan banyak garis-garis patah-patah untuk cowok dan garis yang melengkung mulus untuk cewek.

Tidak menjadi masaah untuk menggambar cowok yang tidak berotot ataupun cewek yang tidak seksi (seperti pada contoh-contoh ini… sempai – Ecchi!). bila kalian kebingungan untuk menentukan perbedaan pada tokoh-tokoh dengan tubuh seperti itu, usahakan untuk menggunakan prinsip segitiga dan segitiga terbalik pada bentuk tubuh tokoh-tokoh kalian.

Cowok :



Punggung atas cowok lebih bulat dan menggembung oleh otot.




Terdapat tekukan yang menyolok pada batas antara pungung atas dengan daerah pinggang.




Pinggul cowok hanya menonjol pada bagian bawahnya.


Cewek :



Dada cewek lebih menonjol pada bagian bawah, sedangkan pada cowok tonjolannya hamper sama tebal antara bawah dengan atas.

Pinggung atas cewek menggembung pada bagian atas, tetapi menurun dengan lebih mulus pada bagian punggung bawah.




Pinggul cewek bias digambar lebih bulat dan besar dari pada pinggul cowok.
Posisinya lebih rendah dari pada pinggul cowok (coba bandingkan).

Leher Cowok berukuran lebih lebar dan besar dari pada leher cewek, dan bentuknya juga lebih kaku.
Pundak Cowok terlihat menonjol oleh otot.




Bentuk yang melengkung pada sambungan antara leher dengan pundak.
Ukuran pundak Cewek kira-kira 1 ½ kepala,




Tangan dan lengan cowok tampak lebih pendek dari pada tangan dan lengan cewek, hal itu disebabkan karena tangan cewek tidak penuh dengan otot seperti tangan cowok.




Pinggul cewek boleh digambar bulat menyatu dengan paha, untuk kesan yang lebih feminim.

Sebaliknya paha cewek bisa terlihat lebih pendek dari pada paha cowok dikarenakan paha cewek digambar jauh lebih penuh dari pada paha cowok (yang kurus tapi berotot).






Maaf pada bagian betis, seharusnya betis cewek lebih kecil (kurus) dari pada betis cowok – Gambar ini bukannya salah, tapi memang sampai sukanya menggambar betis cewek gede-gede seperti ini.

Ilustrasi disamping ini menunjukan perbedaan yang paling utama antara tubuh cowok dengan cewek.

Secara garis besar, tubuh cowok berbentuk seperti sebuah segitiga yang terbalik – dimulai dari bahu sampai ke pinggang. Sedangkan tubuh cewek berbentuk sebaliknya, dengan bagian pinggul lebih besar dari pada milik cowok.





















Perbedaan Tubuh Cowok Dan Cewek Dapat Ditunjukan Dengan Menggunakan Segitiga.

Garis-garis irama adalah garis yang ditarik dengan bebas. Untuk bias menguasai cara menarik garis ini kalian bias melatih dengan bentuk-bentuk yang seperi dibawah ini :




Cobalah untuk menambahkan sketsa kepala dari berbagai sudut pandang pada salah satu ujung garis untuk bisa merasakan “cara bekerja” garis-garis ini.

Sekarang kita ingin menggambar tokoh wanita ninja yang tengah mnelompat dari serangan “Shuriken”. Kita menginginkan agar tokoh ini terlihat dapat menghindari serangan tersebut dengan mudah – untuk menunjukan bahwa ia adalah seorang ninja yang ahli. Pada saat ini hanya menggunakan garis “tulang Punggun” sebagai garis “irama” saja tidaklah cukup. Dikarenakan seluruh bagian tubuh tokoh ini bergerak.



1. Jadi? Garis tulang punggung tetap digunakan sebagai garis “irama”, karena garis inilah yang paling menentukan pergerakan tubuh yag terjadi.




2. Meskipun begitu, kali ini kita juga memperlukan garis tangan dan garis kaki sebagai garis “irama”, untuk menunjukan gerakan yang cepat dari sang tokoh.




3. Menarik garis yang meliuk bebas dan tidak kaku membantu kita untuk membuat gerakan yang bebas dan menarik.




4. Sehingga ketika menggambar kita selesai, gerakan yang kita tampilkan menjadi tampak lebih menarik dan lebih hidup.

Katakanlah kita ingin menggambar tokoh kita yang sedang berdiri dalam pose sedikit “menantang” lawan-lawannya. Bagaimana cara kita menarik garis “ irama “ untuk menggambarnya? Lihatlah langkah- langkah berikut ini :



1. pertama kali kita membuat garis “tulang punggung” menjadi garis utama “irama”. Tanpa memusingkan soal pembagian proporsi sama sekali pada saat ini, kita menarik garis meliuk yang mengikuti bentuk tubuh yang seperti kita inginkan.




2. setelah puas dengan bentuk garis “irama” tersebut, kita lanjutkan dengan menambah garis-garis untuk tangan dan kaki. Dimana setelah itu barulah kita membereskan pembagian proporsi tubuh.




3. mengisi garis-garis “rangka” dengan blok, kita tetap mempertahankan garis dengan irama sebagai pemandu.




4. dan yang tertinggal hanyalah membereskan garis-garis yang tak terpakai dan menambahkan detail.

Garis tulang punggung yang kita buat sewaktu menggambar “rangka” selain berfungsi sebagai menentukan posisi tengah dari tubuh juga berfungsi untuk menentukan “irama” pergerakan tubuh – terutama ketika sedang beraksi.

Jika kita sudah membiasakan diri dengan garis “irama” ini, menggambar gerakan sesulit apapun takkan menjadi masalah sama sekali. Sayangnya, tidak ada panduan yang pasti dalam cara membuat garis ini, kecuali dari imajinasi dan interpretasi masing-masing.