Blog Arif'Jayarana

facebook google twitter tumblr instagram linkedin
Ukuran Dan Bentuk Wajah Sesuai Usia

Rahasia untuk menunjukan perbedaan usia karakter terletak pada ukuran panjang dan dagu kepala mereka. Meskipun contoh-contoh dibawah hanya menunjukan perbedaan ukuran panjang rahang dan dagu, perlu diingat bahwa ukuran tengkorak (lingkaran) seseorang juga membesar seiring dengan pertumbuhannya.




















Gambar : Wajah Bayi
























Gambar : Wajah Kanak-kanak


























Gambar : Wajah Remaja

























Gambar : Wajah Dewasa
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Obyek Wajah : Rambut
Rambut tumbuh secara “mencuat” dari ubun-ubun kepala. Dikarenakan strukturnya yang begitu halus dan lembut, rambut tidak tumbuh seperti ilustrasi dibawah ini, melainkan jatuh tergerai kebawah (oleh gaya gravitasi) mengikuti bentuk kepala tempatnya tumbuh.


Ketika menggambar rambut, hal yang harus ditunjukan adalah sifat “halus” dan “lembut” tersebut – bahkan dalam gaya menggambar yang paling kartun sekalipun. Hal tersebut bisa dicapai antara lain dengan menonjolkan garis-garis sisiran rambut.

Juga perlu diingat untuk menunjukan ketebalan rambut seperti yang di tunjukan oleh garis-garis putus A pada gambar disamping ini.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ukuran Lebar Dan Posisi Mulut


Mulut-mulut karakter seringkali digambar berukuran kecil dan mungil. Meski dalam beberapa manga dan anime keluaran baru, ukuran mulut digambar cukup panjang.

Ketika digambar dalam tampak ¾ depan, kebanyakan garis mulut biasanya digambar dari ujung bawah hidung, dan ukurannya paling panjang tidak melebihi dari ½ mata.

Kebanyakan mulut karakter digambar tanpa menunjukan giginya ketika tengah berbicara. Gigi atas biasanya dimunculkan ketika tengah tertawa; sedangkan gigi bawah bisa dimunculkan ketika tengah berteriak. Hal ini dilakukan semata-mata untuk lebih menunjukan kadaan emosi yang karakter pada saat-saat tertentu.





















Tentu saja, hal ini tidak berlaku secara mutlak. Kalian bisa menambahkan gigi kapan saja ketika menggambar mulut.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Obyek wajah : Bibir Dan Mulut


Mungkin dari antara semua obyek-obyek wajah, hanya bibir lah yang digambar paling tidak realistis dalam manga dan anime. Terhitung para mangaka yang menggambar bibir pada mulut-mulut karakter mereka, seperti inoe takehiko, hojo tsukasa dan tsuruta kenji. Selebihnya hanya menggunakan garis dan bentuk-bentuk sederhana ekspresif dalam menggambar mulut karakter mereka.

Adalah terserah pada kalian untuk menggambar bibir atau tidak sewaktu menggmbar karakter manga kalian sendiri.
Bagian-bagian mulut :
  1. Lekungan bibir atas
  2. Bibir atas
  3. Bibir bawah
  4. Gigi + lidah
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Manik mata dan iris mata digambar dengan hanya menggunakan dua buah lingkaran. Dalam manga dan anime, biasanya setengah dari bagian manik mata dihitamkan untuk menunjukan bayangan kelopak mata (yang jatuh pada manik mata tersebut). Sedangkan letak kilapan mata tergantung dari arah datangnya cahaya—dengan kilapan yang paling besar biasanya digambar dengan di atas manik mata, dan kilapan-kilapan tambahan digambar di bawah, pada letak yang berlawanan dengan kilapan utama.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sama seperti mata, tak terdapat batasan bagi cara kalian untuk menggambar hidung.
Dalam menunjukan ekspresi wajah, peran hidung tidaklah begitu penting dibandingkan mata, alis dan mulut. Meskipun begitu, bagi mereka yang ingin menggambar karakter yang cukup realistis – hidung dapat membantu membedakan satu karakter dengan yang lain ; terutama dalam sudut-sudut pandang tertentu.






Terdapat beberapa gaya presentasi hidung dalam manga dan anime yang bisa didapat dengan menghilangkan satu atau dua bagian ketika menggambarnya atau bahkan tidak menggambar hidung sama sekali.


Normal :
Lengkap dengan “Jembatan” mata, tulang dan “kembang” hidung.



Gaya 1 :
Digambar tanpa “jembatan” mata hanya tulang dan “kembang” hidung.



Gaya 2 :
Tanpa “jembatan” mata dan tulang hidung, hanya “kembang” hidung yang digambar.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Angka “2” bisa kita digunaklan untuk menggambar hidung – seperti sewaktu kita semua masih belajar menggambar di TK.


























Angka ini dimasukkan untuk menunjukan 3 bentuk yang terdapat dalam hidung, yaitu :
Bagian-bagian hidung :
1. “Jembatan” mata
2. Tulang hidung
3. “Kembang” hidung
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar





Ketika menggambar mata, perhatikan bahwa lipatan mata atas biasanya digambar dengan lebih melengkung dari pada lipatan mata bawah.
Meskipun biasanya begitu, pada beberapa karakter, lipatan mata bawah biasanya dibuat lebih melengkung dari pada lipatan mata atas—dengan tujuan untuk lebuh menunjukan karakteristik sifatnya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar





Bentuk mata pada tampak samping bisa dianggap sama seperti setengah dari bentuk mata pada tampak depan dengan sedikit perubahan. Masukan ini bisa membantu bila kalian telah membuat sebuah bentuk mata yang unik dan mendapatkan kesulitan untuk menggambarnya pada tampak samping.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Berikut ini adalah referensi pembagian elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah mata berdasarkan bentuk aslinya.



Bagian-Bagian Mata :
1. Alis
2. Kelopak Mata
3. Lipatan Mata Atas / Bulu Mata Atas
4. Lipatan Mata Bawah/ Bulu Mata Bawah
5. Manik Mata
6. Iris
7. Kilapan Bola Mata

Bentuk Mata Yang Sebenarnya
Bentuk mata kita sebenarnya mirip dengan bentuk sebuah daun yang ditarik kedua sisi-sisinya. Semua bentuk mata yang terdapat dalam manga dan anime sebenarnya merupakan pengembangan dari bentuk dasar ini.





























Menggambar Bulu Mata


Untuk mendapatkan hasil yang lebih realistis ketika menggambar bulu mata, perhatikan perbandingan lebar bulu mata atas dengan bulu mata bawah seperti pada dibawah ini :






Perhatian : Bulu mata atas sebaiknya digambar dengan jauh lebih tebal dari pada bulu mata bawah. Dan karena bulu mata bawah lebih bersifat sebagai tambahan, tidak menjadi masalah bila kalian tidak menggambar bulu mata bawah sama sekali. Terutama dalam menggambar mata cowok-dimana pada sebagian besar manga juga digambar dengan tidak memakai bulu mata bawah.


Khusus Untuk Karakter Cewek :

Bulu mata karakter cewek sebaiknya digambar cukup tebal dengan menambah beberapa lentikan pada ujung-ujungnya. Lentikan tersebut membantu menunjukan “Kecantikan” karakter tersebut sekalipun kalian ingin membuat bulu mata karakter cewek tersebut tidak terlalu tebal.


Khusus Untuk Karakter Cowok :

Fungsi utama dari bulu mata adalah untuk menambah kesan yang lebih mendalam dan lebih realistis. Karenanya tidak perlu digambar terlalu tebal Bila kalian Memustuskan Memakainya. Meskipun begitu, bila bulu mata cowok dibuat menjadi lebih tebal dari biasanya, maka kesan yang bisa didapat adalah dengan “Tampan”—kalau super tebal lebih ke “manis” (tergantung dengan cara kalian menggambar iris matanya).
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Setelah kita mendalami cara menggambar kepala manusia dan berbagai sudut pandang dan perbedaan-perbedaan yang ada antara wajah laki-laki dengan perempuan, marilah kita sekarang memperluas pemahaman tentang cara menggambar obyek-obyek yang terdapat dalam sebuah wajah : Yaitu Mata, hidung dan mulut.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kalian dapat memakai semua elemen yang biasanya ditampilkan oleh wajah seorang cewek untuk membuat wajah cowok yang lebih berkesan “manis” (seperti dalam manga-manga karya Clamp).
Contoh :



Wajah cowok biasanya lebih mudah diubah dan pengubahan benar-benar tidak terbatas. Kecuali bila kalian ingin membuat sebuah karakter yang benar-benar unik, dua masukan berikut sebaiknya dipikirkan baik-baik :
Bila bulu matanya tebal, hanya dengan menggunakan sebuah lentikan atau tidak sama sekali.
Sebisanya memakai garis rahang yang cukup tegas.


Sebaliknya, wajah seorang cewek agak sulit untuk diubah. Walaupun kemungkinan yang ada tidaklah terbatas, tetapi menemukan kombinasi yang tepat tidaklah begitu mudah gunakanlah perasaan kalian kalau hal ini terjadi.
contoh :



Sebisanya menggunakan lentikan bulu mata walaupun bulu mata tokoh tersebut tidak tebal.
Kecuali tengah menciptakan karakter yang benar-benar unik, pada rahan, dagu dan tulang pipi hanya satu atau 2 bagian saja yang diubah.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Huruf Katakana

Huruf Katakana adalah huruf dasar kedua dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan hiragana yang memiliki banyak kegunaan, kegunaan utama katakana adalah menulis kata serapan dari bahasa asing dalam bahasa Jepang.

(Update)

Walaupun banyak dipakai untuk kata serapan, katakana juga memiliki penggunaan dalam konteks bahasa Jepang keseharian. Misalnya untuk kepentingan administrasi (pengisian formulir), penulisan nama, dan juga untuk entry cara baca on (on-yomi) kanji dalam kamus.
Katakana juga dipakai untuk menekankan semangat/menarik perhatian. Penggunaan ini umum dipakai di majalah-majalah dan brosur promosi berbahasa Jepang.
Terdapat juga kegunaan sampingan dari katakana, yakni menuliskan onomatopeia (efek bunyi). Hal ini akan saya bahas sekilas di bagian selanjutnya.

Daftar huruf katakana, beserta cara membacanya, dapat dilihat sebagai berikut:



Set Katakana Modern (Extended Katakana)

Di samping yang sudah disebut di atas, terdapat juga katakana yang ditambahkan di era modern. Huruf-huruf ini berfungsi mentransliterasikan kata-kata bahasa asing yang suku bunyinya tidak dicakup oleh huruf katakana tradisional (misal: “ve”, “rye”, “kwa”, dsb.).

Daftarnya bisa dilihat sebagai berikut:




Ketentuan Menulis Katakana

Aturan menulis katakana kurang lebih sama dengan hiragana. Meskipun begitu terdapat sedikit perbedaan, yakni di nomor (3):

1. Pertama-tama: susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan
(sudah jelas)
2. Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecil
Contoh:
ハック
(HAKKU)
= (HA)(TSU)(KU)
= HACK (bahasa Inggris)
3. Vokal panjang diwakili tanda strip (ー)
スタート
(SUTAATO)
= (SU)(TA)(ー)(TO)
= START (bahasa Inggris)

Kapan Memakai Katakana?

Sebagaimana sudah disebutkan di awal, katakana memiliki kegunaan utama menuliskan kata serapan dan istilah asing. Termasuk di dalamnya adalah nama benda dan tempat yang bukan berasal dari Jepang.
Contoh:

ブリタニア
(BURITANIA)
= Britannia

コンピュータ
(KONPYUUTA)
= Komputer

ミネラル
(MINERARU)
= Mineral

Nama orang juga bisa ditransliterasikan menggunakan katakana — walaupun untuk kepentingan formal biasanya nama non-Jepang ditulis dengan huruf latin.
Contohnya antara lain:

エミリ
(EMIRI)
= Emily

ルナマリア・ホーク
(RUNAMARIA HOOKU)
= Lunamaria Hawke

マリアンヌ・ヴィ・ブリタニア
(MARIANNU VI BURITANIA)
= Marianne vi Britannia

Intinya, semua kata/istilah/nama yang berasal dari bahasa asing ditulis menggunakan katakana. Mungkin bisa dibilang bahwa katakana adalah “perwakilan asing” dalam bahasa Jepang. :P

Kegunaan Lain: Menulis Onomatopeia

Katakana juga sering dipakai untuk menghasilkan onomatopeia (efek bunyi) dalam tulisan; terutama untuk bunyi yang keras/menyentak. Dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti menulis “dug-dug” untuk menggambarkan detak jantung.

Penggunaan ini umum untuk SFX di berbagai manga. Jadi, jika Anda sering melihat huruf-huruf SFX yang tak diterjemahkan di scanslation, hampir pasti huruf tersebut ditulis dengan katakana.

Contoh:

ガツ
(GATSU)
= bunyi hentakan, cf. ‘gats’ atau ‘bats’

ゴゴゴゴゴ…
(GOGOGOGOGO…)
= bunyi ledakan beruntun, cf. ‘dor-dor-dor’

ドクン
(DOKUN)
= bunyi detak jantung mendadak, cf. ‘DUGG’
dsb.

Dengan cara yang sama, katakana juga bisa dipakai untuk menggambarkan teriakan. Menarik juga untuk dicatat bahwa katakana umumnya diterjemahkan sebagai ALL CAPS di huruf latin; paralel dengan bagaimana kita memakai ALL CAPS untuk efek bunyi di berbagai terjemahan. (e.g. “DUGG”, “CRASH”, “BAM”, dsb.)



Catatan Akhir


Berdasarkan pembahasan dari tulisan bagian pertama dan kedua, maka dapat kita tarik kesimpulan mengenai dua huruf kana yang sudah dibahas, yakni hiragana dan katakana:
+Hiragana
1. Merupakan huruf dasar dalam bahasa Jepang
2. Dipakai untuk kepentingan gramatikal, e.g. membentuk kelas kata (okurigana) dan menulis partikel
3. Juga dipakai untuk menjelaskan cara baca kanji (furigana)
4. Hiragana juga dipakai untuk menuliskan honorific seperti -san, -kun, -chan, dan -tan. Tidak ada honorific yang ditulis dengan katakana.

+Katakana
1. Merupakan huruf yang dipakai menulis kata serapan dan nama asing
2. Sering juga dipakai untuk menirukan efek bunyi/onomatopeia
3. Kesan yang dihasilkan katakana adalah emphasis/penekanan, identik dengan italic atau ALL CAPS dalam huruf latin

Dan, dengan demikian, selesailah pembahasan kali ini tentang huruf kana. Pertanyaan, masukan, atau koreksi dapat disampaikan lewat kolom komentar di post-post yang bersangkutan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang huruf kana, yakni hiragana. Adapun karena keterbatasan ruang, tulisan ini dibagi menjadi dua bagian yang saling melengkapi bagian pertama tentang hiragana & Katakana.


Apa itu Huruf Kana?


Huruf kana adalah huruf-huruf dasar yang membentuk bahasa Jepang. Terdapat dua jenis huruf kana yang umum dipakai, yakni: Hiragana dan Katakana.

Huruf kana memiliki kekhasan sebagai berikut:

* Satu karakter mewakili satu suku bunyi
Setiap suku bunyi, e.g. “ha”, “wa”, “ga”, dan sebagainya, diwakili menggunakan satu huruf. Kita akan menyebut huruf-huruf ini sebagai huruf “wa”, huruf “ga”, huruf “ha”, dan seterusnya.
Pengecualian: huruf “n”. Huruf kana “n” adalah satu-satunya yang tidak memiliki bunyi vokal.

* Tidak semua suku bunyi dicakup oleh huruf kana tradisional
Ini adalah hal terpenting yang perlu Anda ingat. Terdapat beberapa suku bunyi yang tidak dicakup oleh huruf kana tradisional, di antaranya:

yi, ye, wu, ti, tu ;
semua ejaan yang mengandung huruf “L” ;
semua ejaan yang mengandung huruf “V”

*) huruf “ye” aslinya terdapat di ejaan kuno, tapi kini sudah tak digunakan

Meskipun begitu, beberapa huruf katakana modern telah ditambahkan untuk mencakup suku-suku bunyi tersebut, walaupun tidak sepenuhnya sempurna. Lebih lanjut bisa dibaca di tulisan bagian 2.
Nah, dua hal di atas adalah rule of thumb dalam membaca dan mempelajari huruf kana. Setelah memahami petunjuk tersebut, maka kita siap untuk melangkah lebih lanjut. :D




Huruf Hiragana


Huruf Hiragana adalah huruf paling dasar dalam bahasa Jepang. Huruf ini memiliki tiga kegunaan utama, yakni:

(a) membentuk imbuhan dalam kalimat (disebut “okurigana”)
(b) menjelaskan bacaan kanji (disebut “furigana”)
(c) menuliskan partikel dan honorific

Adapun daftar huruf Hiragana, beserta cara membacanya, dapat dilihat sebagai berikut:



Ketentuan Menulis Hiragana

Dalam menulis hiragana, terdapat tiga aturan utama, yakni:
1. Pertama-tama, susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan
(sudah jelas)
2. Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecil

Contoh:
はっきり
= (ha)(tsu)(ki)(ri)
= hakkiri

3. Vokal panjang ditulis dengan menambahkan huruf terkait
Contoh:
おかあさん
= (o)(ka)(a)(sa)(n)
= okaa-san



Kapan Memakai Hiragana?

Sebagaimana sudah disebut sebelumnya, terdapat tiga jenis pemakaian huruf hiragana dalam bahasa Jepang. Sekarang kita akan lihat bagaimana huruf-huruf tersebut dipakai.



(a) Sebagai Okurigana


Okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan/tambahan yang melekat pada dalam sebuah kata bahasa Jepang. Kata yang ditempeli oleh okurigana adalah pokok perhatian — kata ini biasanya ditulis dengan huruf kanji.
Misalnya contoh berikut:

[JAP] 愛する
[JAP] aisuru
[ENG] “to love”

Pada contoh di atas, kanji untuk “ai” (愛 ; “love”) diikuti oleh hiragana “suru” (する ; “to do”). Di sini “suru” berperan sebagai imbuhan pembentuk kata kerja, sehingga hasil akhirnya adalah “aisuru” = “to love”.
Maka, okurigana-nya adalah する (”suru”). :D
Contoh yang lain…

[JAP] 白い
[JAP] shiroi
[ENG] “white” (adj.)”, “white-colored”

Di awal mula hanya terdapat kanji 白 (”shiro”), yang berarti “warna putih” (noun). Meskipun demikian, hiragana “i” menjadi imbuhan pembentuk kata sifat — sehingga hasil akhirnya adalah “shiroi” = “berwarna putih”.

Dengan demikian, okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan pembentuk kelas kata di bahasa Jepang. Mulai dari kata kerja, kata sifat, hingga tenses, semuanya diindikasikan oleh okurigana yang dipakai.


(b) Sebagai Furigana

Furigana adalah petunjuk bagaimana cara membaca suatu kanji. Pada umumnya, sebuah kanji (atau banyak kanji) memiliki lebih dari satu cara pembacaan.
Misalnya kanji berikut:

古谷
Ini adalah nama keluarga. Bisa dibaca sebagai: Furuya, Furutani, atau Kotani
(mengenai kenapa ini bisa terjadi, kapan-kapan akan saya bahas di tulisan tersendiri tentang Kanji)

Lalu, bagaimana dong? Kalau misalnya saya jadi guru, dan harus mengabsen murid, tentunya saya tak bisa ambil resiko salah sebut. :? (masa “Furuya” jadi “Furutani” ?)

Nah, untuk menyelesaikan masalah ini, dibuatlah sistem penulisan furigana. Nama dengan kanji ditulis dengan ukuran normal — sedangkan hiragana ditulis berukuran kecil sebagai pembantu.



Ternyata kanji tersebut dibaca “Furuya”, bukannya “Furutani” atau “Kotani”
Meskipun demikian, terdapat juga penggunaan furigana yang bukan untuk nama. Biasanya teknik ini dipakai di buku pelajaran bahasa Jepang, komik-komik (manga), atau panduan wisata.
Contoh:



Furigana di atas menjelaskan bahwa kalimat tersebut berbunyi: “nihongo ga suki”
(= saya suka bahasa Jepang)


(c) Menuliskan partikel dan honorific

Semua partikel dalam bahasa Jepang ditulis menggunakan hiragana. Di sisi lain, terdapat juga beberapa honorific (sebutan perorangan) yang ditulis menggunakan hiragana, misalnya -kun, -san, -chan, dan -tan.

Meskipun demikian honorific yang lebih formal umumnya ditulis dengan menggunakan kanji — bukan hiragana. Misalnya -dono (殿), -sama (様), dan -sensei (先生).
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Death Note adalah judul sebuah serial manga Jepang yang ditulis oleh Tsugumi Ohba dan ilustrasi oleh Takeshi Obata. Manga ini menceritakan tentang Light Yagami, seorang siswa jenius yang secara kebetulan menemukan Catatan Kematian milik shinigami (dewa kematian).

Cerita Death Note berawal ketika Light Yagami (Raito Yagami) menemukan sebuah buku yang ternyata milik Shinigami (Dewa Kematian) bernama Ryuk (Ryuku). Di dalam Death Note milik Ryuk, terdapat cara menggunakan Death Note yang ditulis olehnya sendiri. Death Note ini kemudian digunakan untuk mewujudkan idealismenya yaitu untuk menciptakan dunia baru yang bersih dari kejahatan, dengan dirinya sebagai Dewa.

Kemudian Death Note ini dia gunakan untuk membunuh para kriminal. Mendapatkan data para kriminal dari televisi maupun mencuri data kepolisian pusat (ayahnya, Shoichiro Yagami adalah seorang polisi). Ternyata tindakannya ini mengundang berbagai reaksi, baik dari masyarakat, para petinggi Jepang, bahkan dari para petinggi internasional. Kebanyakan masyarakat setuju dengan tindakan pembersihan dunia itu, namun para petinggi tidak menyetujuinya karena tindakan tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusia.

Tidak hanya itu hambatan yang ditemui Raito (yang dijuluki KIRA, sebutan untuk Killer dalam dialek Jepang) untuk mewujudkan dunia yang bersih, dia juga harus berhadapan dengan L yang selanjutnya dikenal dengan nama Ryuzaki (nama asli L adalah L Lawliet). L adalah seorang detektif profesional muda bertaraf internasional yang hanya bergerak di belakang layar. Setelah bertemu L, jalan cerita "Death Note" menjadi semakin menarik.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sebuah layanan baru dari operator telepon seluler Telkomsel belum lama ini diluncurkan dan ditujukan terutama bagi mereka yang menyukai komik. Dengan layanan yang dinamai M-Komik (situs M-komik)itu, kini para pelanggan operator yang bersangkutan dapat membaca komik melalui layar ponsel.

Layanan yang terbilang baru di Indonesia ini didukung oleh inTouch sebagai penyedia perangkat lunak dan tiga komunitas komik: Akademi Samali, Splash, dan KomikIndonesia.com. Acara peluncuran M-Komik ketika itu dipimpin langsung oleh Kiskenda Suriahardja, Direktur utama Telkomsel, dan dihadiri pula oleh sang legenda komik nasional, R.A. Kosasih. Selain mengundang sambutan meriah, banjir pertanyaan perihal prospek masa depan M-Komik menjadi topik utama. Apakah masyarakat tertarik membaca komik di layar ponselnya? Bukankah layar ponsel memiliki ukuran terbatas? Masih ada belasan pertanyaan lain seputar komik ponsel ini.

Semua pihak yang terlibat menyatakan optimisnya. ”Saya yakin komik ponsel ini akan membangkitkan lagi gairah membaca komik di kalangan pembaca,”ujar R.A. Kosasih saat dimintakan pendapatnya. Mengapa tokoh yang oleh banyak pihak dianggap sebagai Bapak Komik Indonesia berharap seperti itu? Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sejak awal dekade 1990-an, komik nasional seakan tak mendapat tempat di hati pembaca komik. Banjir komik terjemahan asal Amerika, Jepang dan Eropa sejak satu dekade sebelumnya membuat komik Indonesia bertarung head-to-head di pasar. Pilihan menjadi semakin beragam, dan kondisi pasar akhirnya berbicara.

Para seniman komik pun satu per satu mengendor atau beralih profesi, termasuk sang legenda, R.A Kosasih, yang menutup perjalanan karirnya. Bahkan industri penerbitan, distribusi dan toko buku tak banyak mendukung. Perlahan komik nasional pun memudar dari pentas dunia gemerlap.

Memang komik lokal tidak mati atau kalah begitu saja. Secara sporadis komikus generasi muda lahir dan melahirkan karya dengan cara-cara baru. Go Indie, begitu istilah yang populer bagi para seniman yang secara independen mencoba untuk terus melawan dominasi komik terjemahan. Namun terjangan badai sangat kuat, dan sulit rasanya untuk kembali menjadi raja di negeri sendiri.

Situasi inilah yang melatarbelakangi lahirnya M-Komik. Satu pihak mengajak pihak lain bekerja sama, dan kini lahirlah era baru dalam komik nasional. Tak banyak riwayat masa lalu tentang cikal bakal komik ponsel di Indonesia. Kondisi ini berbeda dengan negara lain. Di Amerika dan Jepang, contohnya, komik ponsel sudah sangat populer dan mempunyai pasar sendiri.

Sudah satu dekade yang lalu komik sebenarnya memasuki era digital. Di banyak negara sebagian artis sudah memulainya dengan memproduksi komik yang hanya bisa diperoleh secara digital-artinya, tidak tersedia dalam media kertas. Komik digital ini hanya bisa dinikmati melalui layar komputer. Tak lama pembaca pun bisa berlangganan komik secara online, gratis, ataupun bayar. Sepanjang anda terhubung dengan dunia maya, anda sudah dapat menikmatinya. Dimanapun dan kapanpun anda berada.

Tentu saja komik digital memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda dengan komik kertas. Tapi pembaca mulai terbiasa dan bukannya tidak mungkin dalam waktu dekat akan lahir sebuah revolusi: anda tak dapat lagi mendapatkan komik tercetak di kertas. Isu pengrusakan lingkungan, pemanasan global, semakin berkurangnya bahan baku kertas, dan makin berkurangnya luas hutan di seantero dunia menjadikan harga kertas tidaklah murah seperti dulu. Dunia membutuhkan alternatif.

Komik digital tidak luput dari kekurangan, termasuk pula komik ponsel. “Kesulitan utama adalah media yang terbatas, sementara komikus harus dapat menyampaikan gagasan dalam ruang yang terbatas tersebut,“ begitu diakui oleh Beng Rahadian dari Akademi Samali. Hal serupa juga diakui Ariela Kristantina dari Splash.”Keterbatasan pada layar ponsel membuat komikus terpaksa mengurangi text balloon pada setiap panel gambar. Bahkan tidak ada sama sekali, karena teks pada balon sulit dibaca,” katanya. Padahal, menurut dia, komik ponsel mensyaratkan teks berjalan di setiap panel sebagai pengganti balloon text. Bentuk panel pun harus seragam, yaitu landscape semua atau portrait semua. Tidak bisa bervariasi sebagaimana buku komik. Belum lagi pewarnaan secara digital, bukan dengan kuas dan cat”.

Namun semuanya menjadi tantangan bagi komikus. Tidak ada kata menyerah sebelum mencoba. Prinsip ini yang diusung para komikus senior seperti Hans Jaladara, Mansjur Daman, Armin Tanjung, Djair Warni, dan lainnya saat ikut terjun meramaikan M-Komik. Mereka tak mau kalah bersaing dengan semangat komikus muda seperti Zarki, Wahyu Hidayat, Vanessa Maryanto, Olivia Twilanda, Diyan Bijac, dan puluhan lainnya.

Karya-karya Teguh Santosa, Wid NS dan Ganes Th pun ikut berpartisipasi, walaupun  terpaksa ’disesuaikan’ agar memenuhi syarat komik ponsel. Semua komikus itu yakin bahwa komik ponsel menjadi alternatif yang menjanjikan, baik dari segi kreatif maupun segi komersial. Keyakinan ini seakan jawaban atas keraguan sebagian komikus yang belum yakin dengan manfaatnya serta awam dengan media dan persyaratan teknis.
Pembaca dapat menikmati pula berbagai efek melalui ponselnya, seperti suara bom atau pistol meletus, derap langkah kaki, atau jeritan korban.

Sensasi berupa audio dan getaran pada ponsel tentunya tak didapat pada buku komik. Tetapi untuk bisa menikmati M-Komik ada beberapa persyaratan teknis pada ponsel anda. Mulai dari kapasitas memori, GPRS dan bluetooth, serta operating system berbasis Java atau Symbian. Terdengar eksklusif dan njlimet, memang, tapi teknologi yang dibangun dirancang untuk mendekati imajinasi tim kreatif. Bukannya tidak mungkin dalam perkembangannya, semua menjadi lebih mudah.

Era baru dalam sejarah komik nasional telah lahir. Sudah siapkah anda dan pesawat telepon seluler anda?
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nah rincian benda-benda yang kupakai untuk membuat karya gambar mangaku yaitu :



1. Kertas; yang kupakai adalah kertas HVS putih ukuran A4 80 gram. Lebih ringan dari itu bisa nyeplak atau tembus tintanya ketika ditinta, dan kadang-kadang bergelombang. Bisa juga pakai kertas gambar; tapi pilih yang berserat halus dan tidak meninggalkan banyak residu ketika dihapus. Kertas gambar yang cepat sobek ketika dihapus menyebabkan gambar kotor, dan yang jelas nggak bisa untuk pewarnaan, karena kertas itu keburu hancur duluan kena air dan cat. Untuk pewarnaan, sebaiknya kertas itu ‘diregangkan’ dulu sebelum dipakai, yaitu dibasahi dengan air, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di atas papan sambil direntangkan keempat sisinya. Hasilnya, kertas itu akan memiliki tampilan seperti kertas khusus gambar cat air atau watercolor paper. Kalau yang mampu sih, beli aja watercolor paper yang merk Canson atau Windsor. Tapi itu kan harganya alamak mahalnya, jadi buat yang amatir, mending nyoba dulu pake kertas HVS deh, daripada rugi.

2. Pensil; aku lebih suka pakai pensil mekanik 2B, meskipun aku juga punya pensil kayu dan konte (pensil arang). Lebih praktis aja. Merk tidak mutlak harus yang bagus, meskipun aku lebih suka pakai pensil mekanik Rotring dibanding merk lain. Aku memikirkan pertimbangan kenyamanannya. Untuk pensil kayu, sebaiknya pilih Staedler atau Faber Castell, atau merk lain ukuran 2B, tapi jangan pakai pensil merk dari Cina yang bermotif garis-garis merah-hitam atau pensil fancy yang murah meriah itu, karena hasil goresannya kasar. Percayalah padaku, aku pernah menguji coba membuat gambar dengan berbagai jenis pensil yang (katanya) tipe 2B, tapi hasilnya malah kayak goresan pensil tipe H, tipis dan berbekas di kertas ketika dihapus. Untuk konte, aku hanya pernah mencoba merk Lyra, karena pensil jenis ini jarang ada di toko buku. Jenis konte tertentu sering dipakai untuk membuat sketsa di atas kanvas oleh para pelukis profesional, tapi untuk lebih tepatnya lagi aku kurang tahu, maaf, karena aku kurang suka melukis. Oiya, ada juga pensil biru fotografis, fungsinya sama seperti pensil biasa, yaitu untuk membuat sketsa gambar. Hanya saja apabila membuat gambar menggunakan pensil biru muda ini, setelah ditinta, sketsanya tidak perlu dihapus apabila mau dipindai ke dalam komputer atau difotokopi, karena warna biru muda ini tidak akan terpindai oleh mesin, sehingga pada hasil akhirnya, sketsanya tidak akan terlihat.

3. Penghapus; pilih penghapus yang empuk dan enak dipegang tangan, serta hasil hapusannya rapi dan bersih. Untuk merk, aku tidak pilih-pilih. Biasanya Staedler, entah yang Mars plastic atau Rasoplast, sama saja. Aku kurang suka merk Faber Castell, soalnya sering meninggalkan noda hitam di kertas. Merk Boxy adalah yang terbaik yang pernah kucoba; hasil hapusannya benar-benar bersih dan tidak merusak kertas, hanya saja harga penghapus itu mahal dan pemakaiannya boros, cepat habis. Pokoknya Boxy itu andalannya orang yang lagi ujian deh, soalnya kalau salah ngitemin, bisa dihapus dengan bersih (kok nggak nyambung ya, omongannya??). Yang penting, jangan sekali-kali memakai penghapus fancy yang bentuk dan aromanya lucu-lucu itu, entah yang bentuk kue, coklat, dsb, karena dijamin hasil hapusannya benar-benar kotor.

4. Alas gambar; pakai alas gambar yang rigid/keras, kalau bisa ya pakai papan jalan atau sejenisnya, meskipun nggak mutlak sih. Ilustrator profesional menggunakan meja gambar tersendiri yang bisa diatur-atur kemiringan dan sudutnya, tapi itu kan mahal dan merepotkan (karena butuh ruang tersendiri). Aku pakai papan jalan, yang sudah sangat butut lagi. Tapi kalo kepepet, aku pake buku sampul keras atau malah langsung di meja. Dua yang terakhir ini sebaiknya jangan dilakukan, karena bisa merusak gambar, dan untuk buku, bisa saja merusak bukunya. Sayang ‘kan?

5. Pena gambar dan tinta; aku pakai pena yang mungkin sudah hampir punah dari peradaban dunia (lebay deh…), yaitu pena celup gaya Cina. Tintanya juga tinta Cina. Pena semacam ini memiliki batang dan mata pena yang bisa dilepas dan diganti. Pena jenis ini, yang oleh mangaka Jepang sering disebut sebagai G-pen, memang sulit ditemukan di Indonesia. Yang aku punya harganya murah, soalnya aku beli di Semarang, di sebuah toko buku tua, yang setahuku memang cuma satu-satunya toko yang aku tahu menjual pena ini. Sedangkan G-pen a la mangaka Jepang tersedia di Machiko Manga School dan Kinokuniya, tentunya dengan harga yang sangat mahal. Untuk tinta, aku pakai tinta Cina yang harganya murah. Selain karena aku nggak bisa menemukan tinta India dan kalaupun ada, harganya mahal banget, tinta Cina ini sudah lumayan bagus kok. Intinya, untuk meninta, nggak mutlak pake pena dan tinta ini kok. Kau bisa pake benda lain yang serupa dengannya, semacam drawing pen atau technical pen.

6. Drawing pen; aku lebih sering pake drawing pen untuk meninta dibandingkan pena dan tinta, bener lho! Soalnya lebih praktis dan simpel. Memang hasilnya gak serapih pena dan tinta sih, tapi lumayan untuk pemula. Pilih drawing pen yang water proof dan tidak meleber ketika diaplikasikan pada kertas. Aku sering pakai merk Snowman, tetapi aku pakai itu karena itu yang paling murah (soalnya aku mempertimbangkan duit juga..), bukan karena itu yang paling bagus. Merk Yohken dan Simbalion juga bagus, tetapi yang menurutku paling bagus (dan juga yang paling mahal di antara keempat merk itu) adalah merk Sakura Pigma Micron. Untuk merk ini, selain ukuran standar semacam 0.1, 0.2, dst, ada juga brush pen, yaitu drawing pen yang bermata kuas. Pen yang ini banyak berguna untuk menghitamkan rambut. Untuk meninta, pilih 0.05 untuk helai rambut, 0.1 dan 0.2 untuk karakter, 0.3 untuk pakaian, dan 0.5 untuk garis tepi panel (untuk yang membuat komik). Aku normalnya pakai pen ukuran 0.1 dan 0.2 saja untuk berbagai keperluan. Males soalnya, hehe! Perbedaan ketebalan garis dalam mangamu akan menambah hidup jalan ceritamu.

7. Technical pen; aku cuma punya dua jenis, merk Rotring Rapidograph ukuran 0.1 dan 0.3. soalnya mahal sih. Pertimbanganku memilih Rapidograph adalah karena dia menggunakan capiller cartridge untuk tintanya, dan bukan diisi ulang. Jadinya lebih praktis kan. Garis yang dihasilkan oleh pen jenis ini lebih rapi dan mulus dibandingkan garis yang dihasilkan oleh drawing pen atau pena dan tinta biasa. Tetapi aplikasinya terbatas pada pembuatan latar belakang, karena, aku pernah mengujinya sendiri, meninta gambar karakter menggunakan technical pen benar-benar boros dan melelahkan (soalnya pen jenis ini nggak cocok digunakan untuk penintaan spontan; lebih sering digunakan untuk penintaan gambar yang banyak detil terperinci dan tebal-tipisnya garis sudah diperhitungkan). Intinya, benda ini nggak mutlak dibeli untuk membuat gambarmu.

8. Penggaris; pilih pengaris sesuai kebutuhanmu. Aku menggunakan dua jenis penggaris, logam dan plastik. Penggaris logam kupakai untuk memotong kertas menggunakan cutter dan keperluan lain selain menggambar, sedangkan penggaris plastik kupakai dalam proses menggambar. Pilih penggaris plastik yang transparan, memiliki ukuran yang jelas, dan sebaiknya memiliki tepian yang meruncing. Ingat, ketika meninta, penggaris dibalik sehingga tepian itu berada di atas, jadi tinta tidak akan meleber di kertas. Jangan menggunakan penggaris fancy yang memiliki banyak ornamen dan hiasan gambar di permukaannya, atau yang panjangnya kurang dari 15 cm, karena akan mengganggu kinerjamu ketika menggambar.

9. Kuas; fungsinya untuk menghitamkan rambut dan mewarnai gambar. Pilih kuas yang berbulu lentur dan rapi, serta enak dipakai. Ada dua jenis kuas, yaitu sable, yang lentur dan lebih sering dipakai untuk cat air atau cat poster, dan bristle, yang kaku dan lebih sering dipakai untuk cat minyak. Aku memakai jenis sable imitasi (yang asli mahal banget bo!!), kuas berbulu sintetik berwarna jingga, karena enak dipakai dan lentur dalam aplikasinya. Kuas ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 sampai 12, tetapi untuk mewarnai gambar, sebaiknya kau punya minimal mulai ukuran 1 sampai dengan 7. Merk yang sering kupakai adalah Picasso, selain karena cukup terjangkau, kuas itu juga enak dipakai. Untuk yang mampu dan berniat serius dalam mewarnai menggunakan water color, pilih aja merk Reeves atau Windsor, yang harganya alamak mahalnya, tetapi jelas sangat nyaman dan enak dipakai (harga menentukan kualitas… kenyataan yang kejam, hiks…). Jangan sekali-sekali pilih kuas merk Pagoda, yang berbulu hitam jigrak dan cepat rontok. Aplikasi kuas itu sangat buruk di atas kertas, karena ketidakrapian bulunya itu membuat cat menjadi tersebar tidak merata dan menghasilkan gambar yang buruk pula.

10. Cat poster; sebaiknya punya warna hitam, putih, dan abu-abu. Fungsi cat poster ini adalah untuk mewarnai bidang gambarmu, kalau kau bikin gambar hitam-putih, cat ini bisa diaplikasikan sebagai pembentuk bayang-bayang, alih-alih pakai screen tone yang mahal. Cat hitam bisa dipakai untuk menghitamkan gambar rambut. Aku sudah mencoba beberapa merk cat poster, yang pertama Snowman, Sakura, Evergreen, dan Pentel. Yang paling bagus menurutku Pentel, tetapi Sakura lebih ekonomis, dengan mutu yang kurang lebih setara. Snowman memiliki bau yang tidak enak, sedangkan Evergreen dalam aplikasinya kurang merata warnanya.

11. Screen tone; aku benar-benar tidak menyarankan yang satu ini, kecuali kamu benar-benar manusia berduit, berbakat, dan berkeinginan kuat untuk menjadi komikus profesional… terutama banget, berduit. Soalnya harga perlengkapan gambar yang satu ini, dibandingkan bentuknya yang tidak seberapa, mahal banget!! Tentunya harga mahal itu terbayar oleh hasil gambar yang sangat rapi, indah, dan memukau, terutama gradasi dan bayangan yang rapi dan mendetail, yang hanya bisa dibuat dengan menggunakan screen tone. Screen tone merupakan semacam stiker tekstur, yang dalam aplikasinya pada gambar, tinggal dipotong-potong sesuai kebutuhan dan ditempelkan untuk menghasilkan efek pada gambar. Penggunaan screen tone manual sekarang ini banyak digantikan oleh CG, yang lebih umum dimiliki oleh orang. Untuk membeli bahan ini, hanya bisa di Machiko Manga School atau Toko Buku Kinokuniya, Sogo. Aku punya dua, itu juga yang merk Rugos, yang lebih murah (masih mahal juga menurut ukuran kantongku…), dan kupakai hanya sekali-kali saja. Aku lebih sering membuat bayangan menggunakan cat poster atau akhir-akhir ini, CG. Jadi buat kamu-kamu pemula yang mau mencoba menggambar, jangan pakai yang ini dulu deh! Ntar rugi di kamu.

12. Cutter; untuk memotong kertas dan keperluan lain. Pilih sesuai kebutuhan kamu, mau yang besar atau yang kecil, tapi jangan terlalu kecil ya, nanti repot memeganginya. Paling enak pakai cutter ukuran besar yang berkunci pengaman, selain mantap dan enak digenggam, hasil potongannya juga lebih bersih dan rapi.

13. Water color atau poster color; untuk mewarnai gambar, dasarnya sama-sama dicampur air, hanya saja warna water color lebih transparan, sedangkan poster color lebih matte atau pekat. Ada juga gouache water color, yaitu water color yang memiliki warna yang lebih cemerlang dan pekat dibandingkan water color biasa, tetapi tidak sepekat poster color. Aku lebih menyukai gouache dibandingkan dua jenis yang pertama, soalnya gouache menggabungkan kelebihan dari dua jenis cat yang pertama. Merk terbaik yang pernah kupakai adalah Pentel Water Color, yang meskipun hanya mencantumkan titel water color, tetapi kualitas warnanya setara dengan gouache. Merk Osama Gouache Color (bukan Osama bin Laden lho ^ ^) juga lumayan bagus, tetapi tidak secemerlang Pentel. Kelebihannya adalah pada kemasannya yang bisa berfungsi sekaligus sebagai palet catnya, jadi lumayan praktis, kalau kamu lagi nggak punya palet nganggur. Merk Marie’s dan Lyra juga bagus hasilnya. Untuk poster color, paling bagus merk Pentel, lalu Sakura, soalnya mereka mempunyai warna yang cemerlang dan pekat yang sangat bagus. Untuk yang pemula, coba pakai merk Mr. Guitar dulu, jangan langsung beli yang mahal. Soalnya semua merk yang kusebut di atas, harganya lumayan merogoh kocek lho, terutama Pentel dan Lyra. Hanya saja, kekurangan dari merk yang, maaf, murahan itu, adalah warna yang dihasilkan kurang cemerlang dan aplikasinya kurang merata di kertas.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Banyak cara memang yang dapat dilakukan untuk mempromosikan budaya ke luar negeri. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang. Yang mengambil langkah agak aneh untuk mempromosikan budayanya.

Karena, pemerintah Jepang menunjuk Doraemon, robot kucing yang punya segala macam barang aneh dengan kantong ajaibnya sebagai Duta Kartun Negeri Matahari Terbit itu. Adalah Menteri Luar Negeri, Masahiko Komura, yang berperan besar dalam penunjukan si kucing itu sebagai duta besar kartun Jepang.

Pada Rabu, 19/3-2008 lalu, Komura menyerahkan sertifikat resmi kepada Doraemon dan Nobita, karakter kartun lain yang tidak bisa dipisahkan darinya. Dengan tak lupa pula menyajikan dorayaki, kue kacang merah yang menjadi makanan favorit Doraemon.

Komura mengatakan kepada Doraemon yang pada saat itu berisi orang betulan, bahwa ia harus mempromosikan kartun animasi Jepang ke seluruh penjuru dunia.

"Doraemon, saya harap Anda mengelilingi dunia sebagai duta anime untuk memperdalam pemahaman orang terhadap Jepang, sehingga mereka bisa menjadi sahabat kita," kata Komura. Penunjukan Doraemon itu merupakan upaya terkini pemerintah Jepang untuk memanfaatkan budaya pop sebagai media diplomasi. Jepang juga membuat Penghargaan Manga Internasional tahun lalu oleh, mantan menteri luar negeri Taro Aso yang menganggapnya seperti Hadiah Nobel.

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Jepang berencana memutar sebuah film Doraemon di Singapura, China, Spanyol, Perancis dan beberapa misi diplomatik Jepang di negara lain. Doraemon yang berbicara menggunakan suara artis Wasab Mizuta dari balik tirai kertas berjanji kepada Komura.

"Lewat kartun, saya berharap bisa menyampaikan kepada orang di seluruh dunia pikiran-pikiran orang awam Jepang, gaya hidup kami dan masa depan seperti apa yang ingin kami bangun," katanya.

Doraemon adalah tokoh kartun yang diciptakan Fujiko F Fujio dan kemudian menjadi ikon budaya Jepang yang populer di seluruh dunia, khususnya Asia. Kucing robot ini terbang kembali dari abad 22 dan menggunakan gadget canggih, seperti 'mesin waktu' dan 'pintu kemana saja'.

Barang-barang itu bisa muncul begitu mudah dari 'kantong ajaib' yang menempel di perutnya untuk menolong teman-temannya. Dengan benda-benda itu, mereka bisa melakukan perjalanan ke mana pun.

Sebenarnya bukan cuma Doraemon yang sudah ditunjuk sebagai duta di Jepang. November 2007 lalu, Astro Boy juga ditunjuk menjadi duta keselamatan perjalanan ke luar negeri.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tampak ¾ Depan Bawah

Merupakan proses kebalikan dari tampak ¾ depan atas, sekali lagi pada tampak ¾ depan bawah hidung memegang peranan penting dalam menimbulkan kesan sudut pandang.





• Jarak antara hidung dengan alis seakan-akan menjadi lebih dekat.
• Lakukan tulang hidung menjadi lebih dalam. Kemancungan hidung karakter juga bisa ditunjukan.
• Jarak antara hidung dengan mulut sedikit menjauh.
• Lekukan mata menjadi lebih terasa.
• Bagian bawah rahang dan dagu menjadi terlihat.
• Rahang dan dagu terlihat seakan-akan menjadi lebih panjang.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tampak ¾ Depan Atas

Untuk menggambar kepala dan wajah dari sudut pandang ini, satu hal yang harus diingat adalah Kemiringan. Karena secara teorinya tidak ada proses yang terlalu berbeda dari menggambar tampak ¾ depan.



Untuk lebih menekankan kesan “penglihatan dari atas”, posisi dan bentuk hidung hingga bisa berfungsi efektif :
• Bila hidung karakter ini mancung, maka ujungnya bisa digambar hingga sedikit melewati pipi.
• Juga jarak antara hidung dengan mulut menjadi amat dekat.
• Jarak antara alis dengan mata menjadi lebih dekat dengan posisi alis digambar sedikit lebih maju kearah kepala tersebut tengah menghadap, untuk menunjukan kesan kedalam bentuk (biasanya lebih terlihat jelas di bidang B).
• Mata di bidang A bisa dibuat sama sekali tak terlihat.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tampak ¾ biasanya merupakan tampak yang selalu paling sering digunakan dalam komik. Bila kalian sudah bisa membuat proporsi gambar wajah kalian sendiri dari tampak depan dan samping, tampak ¾ semestinya tidak menjadi masalah karena pada dasarnya tampak ini misalnya dengan suatu “penggabungan” dari 2 tampak sebelumnya.





Beberapa tips :
• Ingatlah bahwa tulang pipi berada dalam posisi yang lebih tinggi dari pada rahang.
• Biasanya tulang pipi digambar dalam posisi kurang lebih sedikit dibawah mata.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Translate

About me

About Me


Hello World. This blog is only for entertainment and my hobby only. enjoy it!

Follow Us

Total Tayangan Halaman

Postingan Populer

  • Perbedaan Tubuh Cowo Dan Cewe Tampak Depan
    Leher Cowok berukuran lebih lebar dan besar dari pada leher cewek, dan bentuknya juga lebih kaku. Pundak Cowok terlihat menonjol oleh otot. ...
  • Perbedaan Tubuh Cowo Dan Cewe Tampak Samping
    Cowok : Punggung atas cowok lebih bulat dan menggembung oleh otot. Terdapat tekukan yang menyolok pada batas antara pungung atas dengan daer...
  • Perbedaan Muka/Wajah Manga Cowok Dengan Cewek Bag-1
    Muka Cowok : Secara garis besar, wajah seorang laki-laki umumnya digambar dengan menggunakan garis-garis yang kaku atau “patah-patah”. Hal i...

recent posts

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  Agustus (10)
  • ►  2010 (33)
    • ►  November (33)
  • ▼  2009 (118)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (11)
    • ►  Juni (11)
    • ▼  Mei (22)
      • Ukuran Dan Bentuk Wajah Dengan Sesuai Usia
      • Obyek Wajah : Rambut
      • Ukuran Lebar Dan Posisi Mulut
      • Obyek wajah : Bibir Dan Mulut
      • Obyek Wajah : Mata Bag-4
      • Obyek Wajah : Hidung Bag-2
      • Obyek Wajah : Hidung
      • Obyek wajah : Mata Bag-3
      • Bentuk Mata Pada Tampak Samping
      • Obyek wajah : Mata Bag-2
      • Obyek-obyek wajah dan rambut
      • Perbedaan Muka Cowok Dengan Cewek Bag.2
      • Mengenal Huruf Kana Jepang – Katakana
      • Mengenal Huruf Kana Jepang – Hiragana
      • Latar Belakang Cerita DeathNote
      • Sejarah Baru Komik Lokal
      • Peralatan Menggambar Ku
      • "Doraemon" Sudah Menjadi Duta Kartun Jepang
      • Menggambar Wajah Tampak 3/4 Depan Bawah
      • Menggambar Wajah Tampak 3/4 Depan Atas
      • Beberapa Tips Tentang Menggambar Tampak 3/4 Depan
      • Beberapa Tips Lanjutan Menggambar Wajah Tampak Sam...
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (11)

Followers

Hatsune Miku
FOLLOW ME @INSTAGRAM

|