Komikus yang hadir :
Mee Fong, Tsubasa Nori, Calista, Cynara, Anzu Hizawa, Papilon Studio.
Bermula dari Bpk Dwianto Setyawan menceritakan tentang tabloid Hoplaa yang dulu dikelolanya berusaha membuat diferensiasi produknya dari majalah majalah sejenis yaitu dengan mengadopsi trend manga, majalah Hoplaa membuat wadah bagi para komikus muda dengan cara menerima komik lokal.
Dari proses itu beberapa komikus mampu menembus Elex, dari sana Bpk Dwianto Setyawan menangkap bahwa potensi dan keinginan orang Indonesia untuk membuat komik sangat besar tetapi hal itu perlu didukung adanya wadah dan kesempatan , hal ini terbukti dalam sehari Elex menangani lebih dari 3 naskah komikus untuk kemudian didiskusikan maka dari itulah Elex sekarang hendak menerbitkan sebuah majalah komik lokal yang diharapkan disambut baik pula oleh komikus lokal agar industri komik Indonesia dapat dibangun karena hal semacam ini menurut Bpk Dwianto Setyawan jarang ada, karena penerbit sekarang berorientasi bisnis. Selebihnya point point yang dibicarakan adalah sebagai berikut :
· Membangkitkan Komik Indonesia dengan cara menerbitkan komik komik Indonesia lama itu tidak realistis,
tetapi membangkitkan komik Indonesia dengan cara menerbitkan komik Indonesia yang mengikuti trend itu realistis
· Dari hasil survey Elexmedia faktor penentu pembaca membeli komik adalah :
1. Cerita
2. Gambar (detail detail dalam gambar)
3. Cover
4. Nama pengarang
· Elex berencana menerbitkan majalah komik lokal sebagai wadah untuk komikus lokal dengan tujuan memberi kesempatan untuk berperan serta, sebagai media untuk berekspresi hasil karya
· Workshop dan seminar di beberapa tempat tetapi karena jawa timur lebih luas komunitasnya maka lebih banyak diadakan di Surabay
Tentang majalah komik lokal :
1. konsep mirip Nakayoshi dan Shonen magazine format
2. direncanakan jadwal terbit bulanan
3. terbit untuk pertama kali tergantung persiapan dan kesangggupan komikus
4. isi:
· 6 komik bersambung
· 2 komik lepas
· 30-60 halaman per komik
· Artikel (interview komikus)
· Tips menggambar komik dan menulis cerita
· Kuis, bonus, Dll
5. komikus dituntut untuk mematuhi dead line (sebulan menyerahkan kurang lebih 40 halaman komik)
Menurut Bpk Dwianto Setyawan komik adalah gambar yang bercerita, komik adalah sebuah karya Desain Visual atau Sastra Visual. Komik adalah bentuk akhir dari hasrat dan pengalaman manusia untuk menceritakan pengalamannya sendiri melalui gambar dan tanda, contohnya candi Borobudur, Candi Prambanan ada cerita tentang kisah Ramayana, namun setelah ditemukannya kertas, mesin cetak, lahirlah buku komik dalam bentuk cetakan hingga jaman modern sekarang ini.
Komik adalah gambar yang bercerita maka sangat dituntut perpaduan antara gambar dengan isi dan jalan ceritanya. Namun dengan masuknya influence komik amerika, dan Hongkong tahun 70-80 an yang sangat berpengaruh ke komik Indonesia , terjadilah kebalikannya yaitu: text yang menjelaskan adegan, influence Amerika tidak bisa dipungkiri, hal ini terlihat jelas pada komik Indonesia sat itu, karena bermula dari gambar yang menceritakan kejadian menjadi text yang menjelaskan gambar.
Misal: dalam sebuah komik manga, adegan sebuah mobil melaju kencang menyusuri tepi geladak hingga akhirnya berhenti dijelaskan dengan gambar, adegan meninju lawan sampai dengan lawan mengaduh kesakitan juga dijelaskan dengan gambar dan banyak kolom, sedangkan komik Amerika dan Hongkong hanya memperlihatkan sebuah kolom dengan gambar si tokoh sedang meninju lawan lalu selebihnya dijelaskan dengan text yang berbunyi: maka ditinjunya sang lawan sampai mengaduh dan mengerang kesakitan.
Sejarah komik Indonesia
Dapat ditelusuri dari jaman pra sejarah terdapat pada monumen monumen keagamaan yang terbuat dari batu, kemudian ada wayang beber dan wayang kulit, kemudian pada tahun 50-60an komikus Indonesia ingin memproduksi komik asli Indonesia untuk menghadapi seruan komik Amerika dan kembali ke tema asal untuk ide cerita mereka yaitu wayang. Komikus pada saat itu adalah R.A. Kosasih. Dengan karyanya seri Ramayana dan Mahabarata.
Masa kejayaan komik Indonesia
· Komik Indonesia sempat berjaya pada tahun 60-70 an, beberapa komikus namanya sempat besar dan karyanya sempat diangkat kelayar lebar contohnya Jan Mintaraga, Ganes Th, Teguh Santosa, Zaldy, Sim, Djair, DLL dengan karyanya Si Buta Dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, Tuan Tanah Kedawung DLL. Pada masa ini komik Indonesia sangat berpengaruh pada remaja Indonesia , seperti Manga begitu mempengaruhi remaja Indonesia saat ini, juga mempengaruhi gaya ngomik komikus lokal. Pada tahun 1967 format komik menjadi seragam, ukurannya menjadi 13x 18 cm.
· Sempat pula terbit majalah tentang komik yang berjudul Eres. Majalah komik ini terbit sejak september 1969, berkat majalah ini komik mendapat kedudukan lebih terhormat, melalui berbagai ulasan, artikel, profil komikus, serta informasi informasi lainnya, lima sampai enam komikus menjadi penyumbang naskah untuk majalah tersebut pada setiap bulannya. Namun umur Eres hanya sebentar tahun 1971 Eres berhenti terbit. Komik Indonesia saat itu menjadi pusat perhatian, namun pada saat yang sama mendapat kritik pedas dari orang tua, karena dianggap sebagai bacaan tidak bermutu dan cenderung merusak moral. Hingga diberlakukan penyitaan oleh guru, karena dianggap barang haram, diberlakukan semacam sensor oleh pihak kepolisian terhadap komik Indonesia (lembaga sensor) karena vulgar dan violence.agar hal semacam ini tidak terjadi lagi perlu menunjukkan komik kepada orang tuasupaya orang tua mempunya nilai plus terhadap komik.
Pukauan Manga di Indonesia
Menggebrak trend komik Eropa walau dengan format yang berbeda, mengisi kekosongan yang terjadi karena tidak ada komik Indonesia , tahun 80 an itu juga penerbit Elex Media Komputindo mulai meluncurkan komik ala jepang (manga). diawali dengan Candy Candy kemudian disusul Dragon Ball, Kungfu Boy menancapkan pengaruhnya di Indonesia didukung oleh film animasi dan game, maka takheran jumlah pembacanya meledak dan tidak sedikit kaum muda yang mulai terpengaruh mulai mencoba coba menjadi mangaka atau membuat komik ala manga. dari saat itu kepopuleran komik Amerika dan Eropa tenggelam sementara Manga merajai belantara komik Indonesia . Didukung dengan kolaborasi sebuah tabloid yaitu Hoplaa dan penerbit PT ELex Media yaitu bermula dari pemuatan cuplikan komik jepang yang akan diterbitkan oleh PT Elex Media hingga pemuatan komik buatan pemula di Indonesia yang diyakini bila berkembang dapat menjadi mangaka yang handal. Namun hal ini bisa berhenti kalau tidak diikuti keseriusan para komikus untuk meningkatan kemampuan dan memperluas sudut pandang
Think Globaly, act localy
Persoalan bagaimana komikus komikus terutama sekarang yang sudah mampu menghadirkan karyanya dalam bentuk buku komik untuk terus meningkatkan terus kemampuannya, sudut pandangnya, bagaimana bertindak lokal tetapi berpikir global, paduan ini jika terjadi pastilah akan memperkaya dan memperkuat dunia perkomikan kita. Komik Indonesia hanya mungkin bangkit bila ada kerjasama yang erat dan terpadu antara komikus dan penerbit. Kerjasama yang serius dan konsisten, sehingga memungkinkan terbangun suatu sistem produksi yang konsisten
Awal juli 2004 komik Indonesia mempunya pasar, maka mangaka Indonesia harus ditingkatkan kualitasnyabaik ceritanya maupun gambarnya kalau Korea dan Taiwan bisa sukses dengan komik ber style manga seperti Ragnarok, Cheju Island mengapa Indonesia tidak? Tidak perlu sinis dengan gaya manga yang tidak suka silahkan membuat komik dengan gaya yang berbeda, biar pasar yang bicara. Gambar boleh manga tapi cerita harus mengandung muatan lokal misal : setting, budaya, kebiasaan, tapi memasukkan budaya lokal jangan terlalu keras karena masyarakat kita mindset nya masih belum menghargai budaya lokal, masih luar negri minded. Contoh: dulu awal mula sinetron ditayangkan di TVlokal bukan prime time sekarang sudah prime time karena semua hal memerlukan proses begitu pula komik Indonesia
Cerita, terdiri dari Struktur Cerita
· Inti cerita : misal cinderela sindrom
· Ide cerita : turunan dari inti cerita, bisa dari mana mana mis: koran, tv, film , DLL
· Plot cerita : pengembangan cerita/ alur cerita
1. perkenalan
2. konflik
3. konklusi (3 hal diatas bisa dibolak balik)
· karakter (PENTING untuk pemahaman tokoh)
1. lembut
2. kasar
3. cuek, DLL
semua hal diatas perlu dibuat untuk menjaga agar cerita dan lain lainnya tidak melenceng, pada cerita yang bagus: cerita boleh sedehana tetapi plotnya sangat kuat, dan semua itu dijalin menjadi OUTLINE cerita, sinopsis untuk dikirim ke penerbit.
Pengarang harus bisa membangun penceritaan, detail gambar.
Komik lokal yang mendapat sambutan baik adalah komik lokal yang :
- mengikuti perkembangan
- mengikuti trend (dulu ikut trend Amerika dan Hongkong sekarang Manga)
- menggebrak pasar
- memiliki konsep kuat
- komik dibuat sebagai karya desain
Sumber : http://www.geocities.com