Emang orang Islam tidak boleh menggambar manusia ?
Kalo pendapat saya sih begini!!!
Pertama-tama, kita ke masalah rokok dulu, seperti kita tahu rokok mengandung selain nikotin dan tar, juga ada zat2 berbahaya yang dalam kertas pembungkus tembakau dan filternya, salah satu zat tersebut adalah zat yang sama untuk membuat pipa PVC (informasi ini kudapat saat sering maen ke RSP), juga zat2 yang mungkin teman2 dari kedokteran ada yang lebih tau.
Sama halnya dengan manga. Munculnya sanksi diharamkannya lukisan dikarenakan pada zaman Rasul dulu, gambar2 dan lukisan umumnya diarahkan untuk penyembahan dan pemujaan. Guci-guci dan tembikar mereka lukis dewa mereka atau nenek-kakek moyang mereka dengan tujuan mengagungkan apa yang mereka gambar tersebut. Semua karya seni waktu itu terutama diarahkan untuk pemujaan sehingga Nabi benar2 melarang umatnya untuk menggambar karena ditakutkan gambar itu akan membawa pada kemurtadan dan kesirikan pada umatnya.
Bayangkan bila Nabi tidak melarang, mungkin bisa jadi ada sahabat yang melukis wajah nabi dan ujung2nya umat yang sekarang menjadikan lukisan ini sebagai pemujaan di samping Tuhan. Karena akibat2 buruk seperti itulah Nabi benar2 melarang lukisan sosok bernyawa. Sekarang ketika jaman sudah berkembang dan maju, saat dikenal aliran manga, saat gambar bukan lagi hanya media untuk pemujaan dan sesembahan, mungkin kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa menggambar manga berarti melakukan perbuatan haram.
Pertama sudah jelas bahwa arah menggambar manga kita bukan untuk dijadikan sesembahan bagi kita atau orang lain, kecuali kalo kita memang meniatkan demikian. Kembali pada ungkapan, semua perbuatan diawali dengan niat, maka niatlah yang menjadikan apa yang kita kerjakan. Dua orang menggmabar seekor kerbau, yang satu diniatkan untuk dijadikan sesembahan,yang satunya dijadikan apresiasi seni bagi dirinya. Dapat kita tebak siapa yang tealh berbuat dosa pada Allah. Ketika kita menggambar manga atau membuat komik tentang manga, apa yang telah kita niatkan? apakah manga ini untuk tujuan maksiat?apa untuk pendidikan dan dakwah? untuk hiburan? atau utnuk dijadikan alat pemujaan dan sesembahan bagi kita? tinggal kita yang memilih mana yang benar dan mana yang tidak direstuiNya.
Kedua, bentuk manga bukanlah bentuk manusia sejati. Manga hanya bentuk simbolis dari manusia. Bayangkan emang ada manusia dengan mata bundar gede dan hidung cuman segitiga? tidak! manga hanya suatu bentuk apresiasi seorang artis dalam menggmabarkan karakter manusia tetapi tidak menggambarkan manusia itu sendiri. Mari kita menilik ke belakang ketika zaman wali songo menyebarkan Islam di Jawa. Ketika itu budaya Jawa sudah mengenal wayang yang menceritakan makna kehidupan dari kisah Mahabharata dan Ramayana.
Tetapi wayang saat itu masih menggambarrkan wajah dan tubuh manusia asli. Wajah yang tergambar adalah wajah manusia beneran, begitu juga tubuhnya dan baju yang dipakai. Saat Islam masuk, salah seorang wali mengubah bentuk wayang ini menjadi apa yang kita kenal sekarang. Bentuk wayang yang gak langsung menunjukkan bentuk manusia beneran, melainkan hanya simbol, dan seperti itu pula manga, dia hanya suatu bentuk simbol dari manusia. Karena hanya merupakan simbol seperti halnya wayang, maka tidak perlulah kita merasa cemas telah melakukan perbuatan salah.
Ketiga, bayangkan dunia tanpa gambar. Kamu coba bayangin buku belajar shalat tanpa ilustrasi, belajar wudhu tanpa ilustrasi, belajar memperbaiki motor tanpa ilustrasi, ensiklopedia indonesia tanpa ilustrasi, cara mengkafani mayat tanpa ilustrasi, cara berolahraga dan pemanasan tanpa ilustrasi, buku mewarnai tanpa ilustrasi, buku kedokteran tannpa ilustrasi, buku reparasi mobil tanpa ilustrasi, buku geologi dan geografi bumi tanpa ilustrasi, buku atom dan kimia tanpa ilustrasi, buku sejarah tanpa ilustrasi, buku mesin tanpa ilustrasi, novel, tabloid, komik tanpa ilustrasi, bayangkan dunia tanpa ilustrasi dan gambar, apa jadinya? Kemampuan kita menggambar itu adalah karunia dari Allah dan itulah yang kita gunakan untuk mewarnai dunia ini dengan ilustrasi kita. Bila Allah mengkaruniakan kita kelebihan indah ini, mengapa serta merta Dia melarang kita untuk menggunkannya untuk menghiasi dunia dengan hal2 yang indah? sungguh absud bukan? Sama seperti kita disuguhkan es campur dan kita diberi sendok untuk memakannya, tetapi serta merta ada orang yang mengikat tangan kita sehingga kita tak bisa meraih es campur di depan kita itu. Jadi hukum haram itu hanya ditujukan untuk hal2 tertentu saja dan tidak untuk semua gambar. Selama gambar itu tidak untuk menghujat atau maksiat dan sesembahan serta pengagungan maka sah2 aja bagi kita untuk menggambar.
0 komentar